­

Sydney in my eyes.

14:44

October 5, 2019

Satu foto yang saya ambil saat menginjakkan kaki di salah satu CBD-nya Sydney. Saat keluar dari St. James Station, dan langsung mendongak ke atas: Sydney Tower Eye. Nggak, saya gak naik ke observatory deck-nya, karena saat itu sudah jam setengah tujuh malam, dan last entry adalah jam tujuh malam. Lagipula saat itu saya sendirian, menunggu Vita dan Rya yang memang janjian akan bertemu di Sydney.

Setelah sebulan di TSV, jujur saya benar-benar langsung jatuh cinta pada ramainya Sydney, dan 'hidup'-nya kota itu sampai dengan hampir tengah malam. Kesannya orang desa saba kota. Saya tersenyum sendiri saat naik metro (eh, apa sih? Subway? Klo di belanda namanya Metro soalnya) karena ada yang double decker! Kenapa? Karena di TSV hanya ada bus.

Banyaknya lampu kota dan orang yang lalu lalang membuat penat saya hilang seketika, apalagi setelah itu saya akan bisa ngobrol dalam bahasa ibu dengan dua wanita yang ngocol.

Signature photo.

Ternyata harus zoom berkali-kali kalau tidak difoto dari kapal.Add caption
Sydney ini kayanya kota yang paling sering didengar sejak saya kecil, karena si Opera House-nya ini. Saat bicara landmark, dia pasti muncul, setara Big Ben di London, atau Patung Liberty di New York (yang ini belum pernah saya lihat langsung nih, semoga suatu saat nanti ya, aamiin). Jadi rasanya campur aduk saat melihat bangunan ini dengan mata kepala saya sendiri.

Agak star struck campur nostalgia, keingetan atlas buluk yang sering dibawa saat mata pelajaran Geografi.

The Harbour Bridge.Add caption
Ah, Sydney, you pretty city.

I love your night lights, your city lights.


And I love you companion, Dear Vita and Rya.


You Might Also Like

0 comments

Popular Posts

Translate