Kontemplasi Triwulan ke-3 2020
16:42Judulnya agak-agak serius gitu ya?
Kedengerannya kaya ada evaluasi triwulan penyerapan anggaran perusahaan tapi nah, it's not about it.
Oiya, sebelum lanjut baca post ini, aku mau kasih warning dulu di depan ya, karena bahasa yang digunakan dalam post ini tidak baku, campur-campur, broken indonesian as well as broken english. Jadi, harap maklum ya kalau misalnya sakit mata pas bacanya.
Anggap aja ini aku lagi solo run cerita, tapi ga ada suaranya.
.
.
Jadi, selama masa banyak WFH di masa pandemi ini, aku mencoba banyak hal yang gak pernah dilakukan sebelumnya, just to kill my boredom. Yah, sebenarnya sih mencoba memanfaatkan banyak waktu 'senggang' yang biasanya gak dimiliki karena waktuhabis di kemacetan jalan.
Masa-masa pandemi ini, aku ngantor dari jam 07.30 sampai 15.30.
Wow. biasanya dari Jam 08.00-17.00 plus berangkat 20 menit dan pulang... lembur nanggung maghrib ditambah satu jam di jalan? sekitaran jam 19.00 sampai rumah. Atau lebih kacau lagi klo jalan sama temen-temen sebelum pulang, jam 22.00 baru sampai rumah.
Berarti, aku punya waktu senggang dari jam 15.30 sampai 22.00, wow. Just wooooow.
Sejak Juni lalu aku mulai menyibukkan diri (ealah, padahal cuma seminggu sekali), les bahasa jepang via zoom sama temen yang kerja di Jepang. Dia juga full WFH jadi bersedia jadi sensei buat isi waktu luang. lumayan tuh udah bisalah aku baca hiragana sama katakana mah.
Les Bahasa Korea baru mau mulai lagi bulan ini karena akhirnya SSaem-nya baru bisa ngajar online lagi perbulan ini, dengan konflik jadwal dengan jadwal ngajar lainnya.. so kita lihat aja ya, konon jadwal les kami selanjutnya adalah tiap hari Rabu dan Jumat.
Kemarin-kemarin, saking tidak maunya menyia-nyiakan waktu, akhirnya aku install banyak aplikasi ajaib di Android, mulai dari aplikasi belajar bahasa (tentunya, memrise, duolingo, learn japanese essential, dll you name it pokoknya), slowly, sampai tandem.
1. Slowly
Slowly seru tuh, konsepnya sahabat pena, tapi via e-mail.. dan ada waktunya tergantung jarak dari satu negara ke negara lain. dari indonesia ke meksiko misalnya, suratnya baru sampai setelah 7 hari. Kalau ke Korea cuma sekitar 11 jam. well.
Beberapa kali bersahabat pena virtual, akhirnya aku berhenti. Hahaha, memang anaknya kurang istiqomah. Sebenernya karena bingung mau ngomongin apa, tergantung si sahabat penanya tipenya gimana. ada yang seru sih, sampai beberapa kali bales-balesan. tapi ada juga yang malah kasih nomor whatsapp, bilangnya "if you are interested in chatting with me you can reach me on my whatsapp +xxxxxx". Ya bukan itu esensinya Slowly keles. 😑
Seru sih, tapi sayang gak bertahan lama jadinya.
2. Tandem
Percayalah ini bukan dating application. Ya bisa aja klo niat mah. Tapi aplikasi ini aku install supaya berani ngobrol beneran sama native speaker sih, klo kasusnya aku, dalam bahasa korea. lumayan nemu beberapa orang yang mau ngobrol tenatang apa aja sama aku untungnya, dan mereka juga ada yang berbagi cerita lagi liburan dll. tapi lama-lama bingung ya, karena di Korea Selatan sana mereka udah boleh jalan-jalan ya sedangkan di Indonesia gelombang 1 aja belum kelar 👀
Sisanya, memrise, duolingo, dll itu ceritanya mau nyobain belajar bahasa lain, bahasa rusia misalnya. Ternyata susah ya. Aku diketawain temenku yang kuliah di sana bilangnya "Emang susah kali, gw aja di sini belajar offline susah ya apalagi lo belajar dari aplikasi."
Sempet beberapa hari belajar bahasa Slavic, tapi menguap dari kepala begitu saja. Oh dobry den, aku menuliskanmu saja lupa gimana ejaannya.
.
.
Nah, kemarin sempat menuliskan beberapa fiksi dan gambar di buku tulis. Kembali kepikiran kayanya ngeblog lebih berguna daripada berusaha bikin vlog tapi hanya sampai tahap niat (yes, gisha, you and your procrastination). Karena sementara ini belum bisa traveling, mungkin tiap hari, at least di bulan September ini (alias besok) aku akan mulai nulis 1 postingan setiap hari.
Tentang apa? Kemungkinan besar tentang musik yang aku dengerin sih. Reviewing some music has always been my thing since junior high school anyway. Back to basic is always the best option no?
Baiklah. Mari kita lihat mulai besok ya, mungkin dengan baca review-review-an selanjutnya, you will be able to have a taste of my spotify playlist.
Cheers!
0 comments