­

#30daytravelchallenge Day 5: Favorite touristy moment

12:14

When you visit the LANDMARK, certainly.

..atau lebih tepatnya landmark sebuah negara yang termasuk ke dalam list 7 keajaiban dunia yang ada di buku atlas.
Kalau saya yang tumbuh besar di tahun 90-an pasti masih inget buku-buku IPS itu menyebutkan bangunan-bangunan penting di masing-masing negara, itu masuk Geografi kali ya?
Saya lupa tepatnya, tapi yang jelas, 7 landmark yang hampir selalu disebutkan di atlas dan buku-buku IPS adalah:
  1. Taj Mahal, India
  2. Menara Eiffel, Prancis
  3. Borobudur, Indonesia
  4. Tembok Besar China, China
  5. Colosseum, Italia
  6. Ka'bah di Masjidil Harram, Arab Saudi
  7. Menara Pisa, Italia 
Itu list tahun 90-an yah. Tapi kan sebenernya masing-masing negara atau kota tetep punya khasnya masing-masing, misalnya Belanda dengan kincir anginnya, Berlin dengan Brandenburg-nya, Seoul dengan N-Tower-nya. Jakarta dengan Monas-nya.
Pada hakikatnya dasarnya adalah saat saya bisa melihat dan--saya punya kebiasaan--menyentuh langsung landmark tersebut. Kalau menyentuh itu rasanya lebih meyakinkan aja gitu, kalau saya beneran ada di sana, dan bisa ngerasain material konstruksi dari landmark tersebut.

MY MOST FAVORITE TOURISTY MOMENT 
Favorite banyak, tapi yang beneran bikin saya merasa jadi turis adalah saat mengunjungi Menara Pisa. Karena bagi kami anak yang menghabiskan masa SD dengan membaca majalah Bobo di tahun 90-an, Menara Pisa ini kayanya sering banget dibahas di majalah itu. Dulu saya kira pembuatnya adalah Galileo Galilei, tapi ternyata beliau hanya melakukan percobaan mengenai massa benda dari atas menara itu. 😅 

Arsitek dari menara ini adalah Bonanno Pisano, yang mulai dibuat di abad 12-an dan selesai di abad ke-14.
Satu hal yang saya dapatkan dari menyentuh dinding menara Pisa adalah dingin. Sontak, ah, ini pasti terbuat dari marmer. Ini juga yang membuat menara ini berdiri kokoh selama berabad-abad. Nah, pada zamannya, bangunan yang terbuat dari marmer itu menunjukan kekuatan ekonomi dari sebuah daerah. Kurang lebih samalah ya sama zaman sekarang, barang-barang dan material bangunan yang terbuat dari marmer kan mahal banget. Nah pada saat dibuat, katanya, Menara Pisa ini menunjukkan kejumawaan dari Tuscan Town.
Anyway, ternyata menara ini gak sepenuhnya dibangun dari marmer, ada juga limestone di bagian-bagian yang tidak terlihat. Beda dengan Parthenon di Athens ya, itu gila sih full marmer bangunannya (fondasinya doang yang dari limestone, cmiimw). 
Enough history and construction detail, please visit this site for more fascinating facts about this tower ya.

Sedikit cerita tentang perjalanan saya ke sini, waktu itu saya dan dua teman saya @vonnyos dan @rennyratmaningsih, tepat pada tanggal 25 Desember 2012.
Jauh dari perkiraan saya, karena di mana-mana biasanya Natal itu dekat dengan keceriaan dan pohon natal di tiap sudut kota, Itali ternyata bener-bener sepi saat Natal. Setelah dicari tahu, ternyata memang kebanyakan orang Itali menghabiskan waktu dengan keluarga pada saat Natal, sehingga semua toko tutup kurang lebih sampai tanggal 30 Desember, tapi gak di semua area. Mungkin yang rame tentunya di Vatican ya. Memang Itali ini nuansa Katolik-nya beneran kental, and we were very happy to experience it. :)

Dari Pisa Centrale, deket banget ke Torre Pendente alias Pisa Tower-nya. The best part is, kita bisa naruh luggage kita di penitipan barang di stasiun ini. Dengan harga 4 Euro per tas per 12 jam, lumayan kan, buat turis yang cuma datang hari untuk mengunjungi menara Pisa yang ditempuh dengan jalan kaki 15 menit. Yeay!

Stazione Pisa Centrale
A river with the Chapel

The Alley
Torre di Pisa
Ternyata memang miring banget menara ini, at least pada saat saya mengunjunginya. Padahal katanya ini tuh udah direnovasi agar gak terlalu miring lagi, sekitar berapa derajat udah ditegakin lagi, lupa. Selama masa renovasi, turis tidak diperbolehkan untuk memasuki area menara. Baru tahun 2000 menara ini boleh dimasuki turis lagi karena renovasinya udah beres.

Ada Jadwal kunjungnya, tiap 30 menit.
Harga naik ke dalam towernya 15 EUR, dan itu sampai ke puncak towernya banget. Klo mau paket sama museum Duomo dan Battistero yang ada di sampingnya, Sekitar 30 Eur kalau tidak salah. karena saat itu buru-buru mau ke Roma, jadinya cuma beli tiket buat ke menaranya.

Karena tiketnya print sekali, kalau mau koleksi, biarpun rombongan, belinya satu-satu aja!
 Kira-kira kayak apa dalemnya?
Inside The Tower.
Ternyata kosong. Isinya 'cuma' hall bolong sampe atas dan tangga melingkar di dindingnya. Karena gak ada lift, jadi ya, turis harap siapkan mental dan stamina untuk naik ke puncaknya ya. Sumpah, capek naik tangganya buat sampe puncak!
Menurut saya, konsep Pisa Torre (dan torre-torre semacamnya di kompleks gereja besar di Itali) ini mirip dengan menara azan klo di Masjid. Nah ini juga menara lonceng, di samping Pisa Cathedral-nya yang gede banget. Jadi mungkin fungsinya kurang lebih mirip ya. Masuk ke menara ini kayak masuk ke Rumah Miring Dufan versi tinggi. buat yang punya ketakutan sama ketinggian... pikir-pikir lagi deh. soalnya tinggi dan tangganya licin.

Masuknya ngantri, dan kami termasuk golongan orang-orang beruntung yang gak kena ngantri panjang since kami dateng pagi (sekitar jam 11-an, dimana matahari terbit jam 8-an) plus banyak orang yang sedang merayakan Natal. Jadi kalau mau berkunjung ke sini mesti pagi-pagi yak! jam delapan teng kalo bisa.

Naik tangganya doang sekitar 20 menit sampe puncak, rontok-rontoklah badan, tapi worth it kok karena pemandangan dan anginnya beneran bagus.

Pisa Town from above the tower (1)


Pisa Town from above the tower (2)

Pisa Town from above the tower (3)
 Oiya, di sekitar balkon atas menara diberi pagar, tentunya biar pengunjung gak jatuh ya. Jadi, percobaan massa benda-nya Om Galileo udah gak bisa direka ulang ya pemirsa.

Pisa Town from above the tower (4)

Pemandangan di atas menara. Lonceng.
Setelah foto-foto di atas dan puas memandangi sepi dan khidmatnya kota Pisa, kami pun turun. Oiya, ngomong-ngomong Duomo, di sebelahnya ada baptistry yang bentuk kubahnya kayak cupcake.
Battistero dan Duomo (katedral)
Sayangnya saya bukan fotografer handal, jadinya gedung-gedung semewah ini dijepret seadanya. maklum ya. :P

Sekian Blog Challenge hari ke... 5.
Sebenarnya sebagian besar narasi postingan ini diambil dari blog saya yang lama, jadi panjang kan tumben.

Terima kasih sudah berkunjung!


You Might Also Like

0 comments

Popular Posts

Translate